Home » » » Kumpulan cerita Dewasa 17 Tahun

Kumpulan cerita Dewasa 17 Tahun

Kumpulan cerita Dewasa 17 Tahun Kali ini menjadi informasi terbaru setelah pada postingan sebelumnya yaitu mengenai Cerita dewasa 17 Tahun akan coba kami berikan buat anda yang memang menyukai jenis Cerita Panas 17Tahun.Langsung aja dech lihat kumpulan cerita dewasa 17tahun berikut ini.

Kontol mini dan layu itu itu seketika bergetar, tak lama kemudian tubuh Kang Dayat ikut-ikutan menjadi mengejang seperti orang ayan, sementara kontolnya mulai menumpahkan cairan peju, aku tertawa geli gak kepalang melihatnya, demikian juga dengan Tari.

“Kang koq udah ngecot nya??” Aku menggodanya
“Belum Neng, itu sich cuma baru permulaan aja, kita liat aja nanti, pasti si neng akang buat merem melek dibuatnya”
“Wah… bener nih??!!” Jawabku belaga pilon
“Kang Dayat kuat ya.”Maria pura2 memuji di sela desahannya.
“Iya donk neng, Dayaaaattt, gitu lho!!” Katanya bangga.
“Maria mau nyobain ya ??”Kata Maria lagi, mimik wajah Kang Dayat langsung berubah serius, seperti orang yang kebinggungan
“Ya sudah.”Katanya pasrah,.

Maria merangkak turun, ia menarik kontol Kang Dayat yang terkulai lemah itu, ia memandang Kang Dayat dengan ragu-ragu.

“Ini bisa Kang ??”Tanya Maria.
“Tergantung servis nya.” Kang Dayat berkilah

Maria hanya tersenyum, dan menindih kontol itu, dengan tangannya ia membimbing kontol itu tepat di mulut memek-nya, sementara perlahan ia mulai menggerakan tubuhnya membalur kontol Kang Dayat diantara tangannya dan mulut memeknya.

Pasti menarik gaya Maria itu andai kontol Kang Dayat bisa mengeras, aku dan Tari pun berpindah mencium Kang Dayat, namun wajah kang Dayat malah seperti orang yang sedang menahan rasa ngilu.sementara tangan-ku, menarik tangan Kang Dayat ke Payudara ku, perlahan Kang Dayat mulai meremas payudara ku itu, sambil membalas ciuman Tari, tangannya meremas payudara-ku, memainkan puting-ku, hingga aku sedikit mendesah menahan rasa yang diberikan oleh Kang Dayat,.

Melihat reaksi-ku Kang Dayat seperti diatas angin, tangannya mulai bergerak turun menuju belahan memek-ku, merenggangkannya dan menyentuh daerah sensitife-ku itu dengan tangannya. merasakan belaian tangannya di titik itu sedikit membuat tubuh-ku merinding, namun aku tak mau ketinggalan mengerjai Kang Dayat, aku pun menarik tangannya dari lubang kemaluan-ku itu, bis aku kan gampang banget naik-nya..

Aku menyodorkan saja Payudara ku kemulutnya, Kang Dayat melepaskan ciumannya dari Tari, dan memainkan Payudara ku itu dengan lidahnya, sentuhan lidahnya yang memainkan puting-ku membuat-ku merinding juga, terlebih sesekali gigitan pelannya itu. Namun bukan Kang Dayat kalau cepat puas, seolah melupakan rasa sakit yang mimiknya masih terekam jelas diwajahnya itu, tak dapat dari aku, tangan Kang Dayat bergerilya ke lubang kewanitaan Tari. Tari hanya diam saja, membiarkan tangan Kang Dayat bermain disana.

Wajah Tari pun mulai berubah, wajahnya yang merona merah, sementara Kang Dayat masih cukup dapat membagi konsentrasinya memainkan lidahnya di Payudara ku dan tangannya di memek Tari, sementara Maria makin asyik mengerjai Kang Dayat meremas-remas kantung kemaluannya itu sambil terus memainkan kontol Kang Dayat diantara tangan dan bibir kemaluannya itu,. Membuat Kang Dayat tak bertahan lama..

Tubuh Kang Dayat kembali bergetar-getar hebat, ia gemetaran tapi wajahnya seperti orang yang sedang menahan rasa sakit.Kontol Kang Dayat kembali mengeluarkan cairan spermanya itu, ia merintih-rintih menahan sakit menghentikan gerakan tangannya di memek-ku dan memek Tari, ia seperti orang yang sedang begitu menahan rasa ngilu. sementara Maria pun langsung turun, melihat kontol Kang Dayat yang seperti mengkerut itu, wajah Maria tampak puas mengerjai Kang Dayat seperti itu.

“Wah jangan-jangan Kang Dayat emang impotent nich.”Aku menyambar kesempatan yang dibuat oleh Maria.
“Eh enak aja, ini kan belum keras aja,.”Elak Kang Dayat,
“Tapi ini kan udah ampe keluar lagi Kang.”Tanya Tari, seperti biasa dengan gaya-nya yang polos.
“Ya itu sich sial aja Neng.”Kata Kang Dayat
“Ah yang bener Kang.”Maria mengunakan jarinya menekan-nekan kontol Kang Dayat yang lemah itu.
“Iya bener Neng.”Katanya menahan rasa sakit.
“Kalau gitu aku mainin lagi ya Kang.”Ancam ku, menarik kontol Kang Dayat, seperti ingin mengocoknya.
“Ampun dech Neng ampun.Iya Kang Dayat Impotent”Kata Kang Dayat tak tahan, kalang kabut, kontolnya kian layu setelah terpaksa 3 kali memuntahkan spermanya terlebih dengan kontolnya yang tak bisa keras itu, kata dia sich sedikit ngilu.
“Nah, Kang Dayat mulai sekarang jangan suka iseng ya!” Kataku, sambil membelai wajahnya.
“Iya Neng, gak lagi, janji dech!”
“Nah Kang Dayat juga gak mungkin kan cerita keimpotenaan Kang Dayat kesebar.”Kata-ku lagi.
“Iya Neng, Kang Dayat negrti musti gimana, Janji.” Wajahnya masih ditekuk
“Ya kalau gitu Kang Dayat mandi dulu sana,.hehehe..”Maria mentertawai kontol Kang Dayat yang sekarang benar-benar terkulai lemah tak berdaya.
“Gak dimandiin Neng ??”Tanya Kang Dayat masih tak tahu malu.
“Tar ya Kang, kalau udah bisa tegak anu-nya.”Tari ikut-ikutan mentertawai Kang Dayat yang akhirnya mau mengakui kalau dia Impoten.

0 Responses to “Kumpulan cerita Dewasa 17 Tahun”

Posting Komentar